Menciptakan Suasana Kerja Kondusif

Satu per satu karyawan mengundurkan diri. Padahal, pergantian pegawai tak hanya menghabiskan biaya namun juga menghabiskan waktu. Misalnya, biaya untuk pemasangan iklan, materi pelatihan, dan wawancara pegawai baru. Karena itu, penting untuk membuat pegawai dan anak buah Anda tetap betah bekerja di perusahaan. Maka, perlu diciptakan suasana kerja yang kondusif bagi mereka. Berikut adalah beberapa cara menjaga lingkungan tetap kondusif:

Memahami motivasi

Untuk mempertahankan pegawai, Anda harus mempelajari hal yang penting bagi pegawai. Apa faktor motivator internal dan eksternal bagi pegawai tersebut, misalnya penghargaan, passion, tujuan, dan sebagainya.

Membuat pekerjaan jadi hal menyenangkan
Pegawai Anda ingin menikmati pekerjaannya, maka buatlah suasana kerja lebih menyenangkan. Janganlah membuat suasana yang tegang di tempat kerja dengan sering marah, berteriak, atau menggerutu. Selain itu, menempatkan seseorang di posisi yang tepat sesuai dengan potensi dan kemampuannya adalah hal terbaik untuk meningkatkan semangat kerja anak buah Anda.

Tunjangan dan fasilitas yang kompetitif

Selain gaji, hal ini biasanya juga menjadi hal utama yang dicari pegawai. Selain itu, tunjangan seperti asuransi kesehatan, fasilitas kendaraan, dan sebagainya membuat pegawai bekerja lebih tenang dan menunjang produktivitasnya. Akan lebih baik, jika perusahaan memberikan bonus atau pembagian keuntungan untuk meningkatkan loyalitas pegawai.

Kesempatan meningkatkan keahlian dan pengetahuan

Pemberian pelatihan, bimbingan, tugas tim, atau pun presentasi turut membantu mereka dalam pengembangan pribadi dan menjadi penyegaran di antara kesibukan kerja. Berikan waktu khusus untuk kegiatan ini dengan kompensasi peringanan beban kerja selama kegiatan berlangsung. Jangan memasukkannya di sela-sela pekerjaan, karena justru akan menjadi tambahan beban bagi pegawai.

* Selalu hormati anak buah

Hal ini termasuk mendengarkan ide mereka, tidak mempermalukan dengan menegurnya di depan umum, menghargai kerja kerasnya, memberi penghargaan dan perayaan jika perlu ketika pegawai meraih prestasi.

* Beri kesempatan untuk keseimbangan kehidupan dan pekerjaan
Pahami bahwa setiap orang memiliki kehidupan sosial di luar pekerjaan. Meskipun perusahaan telah mempekerjakan pegawai, namun mereka berhak memiliki kehidupan lain di luar pekerjaan. Lembur atau di luar jam kerja memerlukan persetujuan kedua belah pihak. Dan berikan sedikit kelonggaran dengan kompensasi tertentu, bila pegawai memerlukan izin untuk keperluan mendesak.

* Komunikasi atasan dan bawahan

Kelancaran komunikasi sangat penting antara atasan dan bawahan, termasuk dengan perusahaan. Atasan yang sulit diajak berkomunikasi adalah hambatan besar dalam sebuah perusahaan. Libatkan juga pegawai dalam pengambilan kebijaksanaan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka

Beberapa Kesalahan Dalam Membuat Blog Untuk Perusahaan

Banyak perusahaan besar yang membangun blog sebagai pelengkap situs resmi perusahaan. Tujuannya, agar lebih mudah berinteraksi dengan konsumen, dan dengan cara yang lebih kasual. Blog juga menjadi sarana para pebisnis pemula untuk memperkenalkan produk atau jasanya. Bila dikelola dengan baik, blog dapat menarik perhatian orang terhadap bisnis tersebut, selain meraih pelanggan baru, dan mengubah pelanggan yang sudah ada menjadi penggemar. Coba lihat merek seperti Apple, BlackBerry, atau Crocs, mereka tak hanya membuat konsumen memakai barangnya, tetapi juga mempengaruhi orang-orang di lingkungannya untuk turut memakai.

Namun menciptakan blog untuk bisnis yang masih kecil tidak mudah. Butuh kerja keras, kemampuan berpikir kreatif tentang bisnis Anda, serta mengembangkan blog yang dibaca banyak penggemar. Jika Anda menghindari lima kesalahan dalam nge-blog berikut ini, peluang Anda untuk membangun blog bisnis yang sukses bukan sekadar mimpi lagi.

Kesalahan #1: Memperlakukan blog seperti press center
Inilah kesalahan nomor satu para blogger bisnis. Blog bukanlah tempat untuk memberikan siaran pers. Blogging adalah sarana berbicara, yang menawarkan suatu cara untuk konsumen bagaimana terhubung dengan bisnis Anda pada level baru. Siaran pers justru adalah kebalikannya. Isinya tidak personal, mempromosikan diri sendiri, sehingga kebanyakan pembaca tidak mempercayainya. Jika Anda menggunakan blog hanya untuk mempublikasikan siaran pers, pembaca tak akan tertarik untuk membacanya, apalagi mempercayai isinya.

Tips: Jadikan blog untuk mengumumkan produk atau bisnis Anda, dengan cara penulisan yang orisinal dan lebih kasual. Kemudian, gunakan blog untuk menulis hal-hal lain selain bisnis. Bagikan pikiran-pikiran Anda tentang industrinya, bagaimana kehidupan kerja dari hari ke hari, dan sediakan tips and tricks berbisnis berdasarkan pengalaman Anda.

Kesalahan #2: Tidak mem-posting tulisan secara teratur
Pernah melihat sebuah blog tertentu secara teratur? Seberapa sering mereka mempublikasikan artikelnya? Kebanyakan blog yang banyak dibaca orang biasanya mem-posting content baru setidaknya beberapa kali seminggu. Blog-blog semacam ini juga berusaha mematuhi jadual untuk membuat tulisan secara reguler, karena bila blog terus menampilkan sesuatu yang baru, pembaca akan terus kembali. Anda pun dapat membangun komunitas pengguna, dan mengubah mereka menjadi penggemar.

Tips: Bila kesulitan mencari ide mengenai apa yang harus ditulis, Anda bisa mengajak tim Anda berdiskusi, atau jalan-jalan ke mal untuk mengamati perilaku pengunjung. Anda bahkan bisa memancing pelanggan untuk memberikan masukan mengenai topik yang ingin ditulis.

Kesalahan #3: Tidak memungkinkan interaksi dengan pembaca
Bila blogging merupakan sarana berdiskusi, apa artinya jika kita tidak membuka peluang bagi pembaca untuk berinteraksi dengan kita? Manfaatkan kolom blog comments untuk menerima komentar atau kritik dari para pembaca. Undang mereka untuk merespons postingan Anda, atau apa pun yang berkaitan dengan blog tersebut.

Tips: Komunikasi seharusnya berjalan dua arah. Karena itu, tanggapi komentar pembaca, baik yang memuji, memberi saran, atau pun mengkritik. Kemauan Anda untuk terkoneksi dengan pembaca akan mengembangkan komunitas, yang dengan setia akan memberikan umpan balik yang berkualitas. Anda pun perlu berpartisipasi dalam obrolan di blog lain di industri yang sama. Gunanya untuk memperkenalkan blogging brand Anda, dan meraih pembaca baru.

Kesalahan #4: Content baru sulit ditemukan
Blog Anda akan dinilai kurang aplikatif jika pembaca tidak dapat menemukan content-content baru dengan mudah. Pastikan bahwa setiap content baru yang Anda tambahkan segera muncul dan memiliki alur yang mudah dibaca.

Tips: Blog Anda bisa dibuat agar mudah ditemukan dengan me-link-nya secara mencolok dari situs perusahaan Anda, atau memasukkan alamat blog Anda di bawah email. Bisa juga dengan memasangnya di kartu nama. Gunakan RSS feed, atau format data yang digunakan untuk menyediakan content yang telah di-update secara teratur untuk pembaca. Situs jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook juga bisa dimanfaatkan untuk mengabarkan content blog yang baru.

Kesalahan #5: Berharap terlalu banyak, dan terlalu cepat
Ibarat lomba lari, blogging bukan lomba lari sprint, melainkan maraton. Membangun blog hingga dikenal orang butuh waktu, bahkan pada bulan-bulan pertama Anda pasti merasa menulis untuk Anda sendiri. Untuk membangun komunitas pembaca, apalagi pembaca yang setia, jelas tidak akan terjadi dalam waktu cepat. Jangan mengharapkan feedback secara instan. Tips: Tetapkan tujuan yang dapat dicapai, dan jangan menyerah setelah tiga bulan. Beri kesempatan setidaknya satu tahun untuk mengirim content secara teratur